Saturday, December 29, 2012

PENGORBANAN ISTERI YANG SERING TIDAK DISADARI SUAMI

Wanita adalah karunia terindah yang ada dan penting di dunia, tapi banyak perjuangan dan pengorbanan wanita tidak di ketahui pria. 1.Sebagai seorang Istri ia Rela meninggalkan orang tuanya untuk tinggal bersama suaminya, hidup bersama membangun kelaurga... 2. Ketika suami menikah lagi dan perempuan dan perempuan berusaha menerima (karena alasan ekonomi atau agama atau alasan apapun), ia akan duduk sendiri disetiap malam dalam keadaan gelap kamar saat suami tengah mendekap mesra seorang perempuan lain diranjang lain. Ia akan (mungkin) menangis karena terluka, tapi demi anak - anak ia akan berusaha menerima dengan sabar. 3. Sebagai isteri ia siap mengorbankan impian-impiannya demi mengurus suami (yang kadang bersifat kekanak-kanakan dan minta diurus) dan anak-anak yang bandel. 4. Ketika suami mencela masakannya, ia akan bersusah payah belajar masak dari siapapun untuk bisa menghidangkan makanan dengan rasa terbaik pada suami dan anak-anaknya. 5. Ia bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Jam kerjanya tak berbatas. Ia bangun ketika siapapun di rumah belum bangun, mulai bekerja, memasak, membersihkan rumah, mencuci pakaian, lalu mengurus suami sebelum pergi kerja, mengurus anak-anak berangkat sekolah, ketika pakaian kering di jemuran ia akan mengangkatnya dan menyetrika dengan rapi. 6. Kemudian setelah begitu capek mengurus rumah tangga, malam giliran memenuhi ini itu suaminya. Mulianya seorang isteri adalah: tukang masak, tukang cuci, cleaning service, babu dan wanita penghibur digabung jadi satu. 7. Ketika suaminya menginginkan punya anak 4,5,6 atau 9 orang, ia sebagai isteri harus siap menderita mengandung anak dan bertarung nyawa melahirkannya. Suami kadang tidak terlalu paham penderitaan macam begini karena mereka tidak mengalaminya 8. Meski laki-laki tak paham benar, tapi Allah Maha Mengerti, karena itulah ia memberi reward pada pengorbanan perempuan. Bagi yang meninggal karena melahirkan anak, Tuhan langsung memberinya surga. Bagi isteri yang setia bekerja mengurus rumah tangganya, dengan sabar dan ikhlas, maka silahkanlah ia masuk surga dari pintu mana saja ia suka. copy from = fb Ayo Nikah, Kontak Jodoh Indonesia

10 TIPS MENGHINDARI DIGODA KAUM LELAKI

1. Kenakanlah pakaian yang sopan. Akan lebih baik jika selalu memakai pakaian yang selalu menutupi aurat. 2. Hindarilah memakai potongan pakaian terlalu ketat yang dengan mudah dapat memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh. 3. Hindari juga pakaian yang sangat transparan. Agar tidak memancing nafsu lelaki yang kebetulan melihatnya. 4. Usahakan banyak menundukkan pandangan dan tidak banyak lirik sana lirik sini agar tidak terkesan jelalatan. 5. Biasakanlah menjaga lisan dan merendahkan suara ketika berbicara dengan siapapun. 6. Usahakan menjaga tingkah laku dan adab kesopanan dalam bertatakrama dengan sebaik-baiknya. 7. Jika kebetulan bersama teman-teman, hindarilah bercanda yang berlebihan. Agar tak terkesan urakan. 8. Jika ada hal yang lucu, berusahalah untuk tertawa yang tidak berlebihan. Akan lebih baik jika cukup tersenyum saja. 9. Jika kebetulan ada lelaki yang tidak dikenal sebelumnya sekedar menyapa, jawablah sapaannya dengan sopan dan penuh keramahan. 10. Jika kebetulan berbicara dengan orang yang baru dikenal, usahakanlah tidak terlalu banyak bicara. Jika seorang wanita berperilaku sopan dan bersikap seperti tersebut diatas, maka insya'Allah lelaki yang hendak usil ataupun meremehkan akan sungkan dengan sendirinya. Akan tetapi jika seorang wanita berperilaku sebaliknya, maka jangan heran kalau banyak lelaki yang suka menggoda dan terkesan memandang seorang wanita dengan remeh dan cenderung melecehkan Semoga bermanfaat dan bisa diambil hikmahnya. copy from fb= Marilah Sholat, STOP Fesbuk Saat Adzan

‎13 Perkara yang perlu dijaga oleh wanita

1. Bulu kening – Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening. (Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.) 2. Kaki dan semacam hantu loceng – Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan – (Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.) Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng…sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah …. 3. Wewangian – Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong. (Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.) 4. Dada – Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka. (Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.) 5. Gigi – Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya – (Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani) Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah. (Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.) 6. Muka dan leher – Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah. 7. Pakaian yang nipis (jarang) – Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja (Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.) 8. Tangan – Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya. (Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.) 9. Mata – Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya. (Petikan dari Surah An Nur Ayat 31) Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram. (Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.) 10. Mulut (suara) – Janganlah perempuan-perem puan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perka taan yang baik (Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32.) Sabda SAW Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, yaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi. (Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah.) 11. Kemaluan – Dan katakanlah kepada perempuan-perem puan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka. (Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.) Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya. (Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar.) Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah. (Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.) 12. Pakaian – Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebiha n terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti. (Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu D , An Nasaii dan Ibn Majah.) Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu , anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah diken ali . Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang. Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perem puan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya. (Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim) Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/ membuka bahagian-bahagi an tertentu. 13. Rambut – Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perem puan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya. (Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.) Riwayat Imran bin Hushain ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya penghuni syurga yang paling sedikit adalah kaum wanita. (Shahih Muslim No.4921)

Friday, December 28, 2012

PERSEDIAAN KAHWIN MUDA & CARA BERHADAPAN DENGAN IBU BAPA

silakan share lepas baca tips ni.. Berikut adalah 10 tips-tips yang boleh anda cuba ikuti :- 1- Anda harus menonjolkan akhlak dan peribadi yang baik kepada ibubapa, adik-beradik, saudara mara serta orang sekeliling. Sahsiah diri yang terpuji mampu meyakinkan ibubapa untuk ‘melepaskan’ anda ke dunia lain yang lebih mencabar iaitu perkahwinan. 2- Tunjukkan kematangan anda dalam setiap pekerjaan yang anda lakukan. Baik dari segi membuat keputusan mahupun dalam berfikir dan bertindak. Kematangan dalam kepimpinan juga penting bagi lelaki yang ingin mendirikan rumahtangga seawal usia yang muda. 3- Jaga ibadah dan amalan sebagai seorang Muslim yang baik. Lakukan amalan wajib dengan sempurna dan tingkatkan amalan-amalan sunat yang lain sebagai persediaan rohani sebelum bergelar pasangan suami isteri. 4- Beritahu keluarga dan orang-orang terdekat anda bahawa perkahwinan yang bakal anda dirikan bukanlah berlandaskan nafsu semata-mata. Akan tetapi perkahwinan yang anda ingin dirikan adalah sebagai memenuhi salah satu tuntutan ibadah dan tanggungjawab seorang Muslim. 5- Anda juga perlu menunjukkan sedikit sumber pendapatan yang anda miliki sekarang bagi meyakinkan ibubapa anda untuk anda berumahtangga. Sumber tersebut adalah seperti gaji bulanan, side income serta simpanan anda terdahulu. Bagi yang masih belajar, usahakan untuk mencari side income sendiri dengan melakukan kerja-kerja luar (part-time) ataupun berniaga sendiri secara kecil-kecilan. Ini penting sebagai keyakinan kepada ibubapa bahawa anda mampu untuk menganggung pasangan seawal usia muda. 6- Buat pasangan yang masih belajar, letakkan usaha dan ilmu di tahap yang tertinggi. Pastikan perancangan anda untuk mendirikan perkahwinan tidak mengganggu pelajaran dan fokus anda sebagai pelajar. Fahamkan pasangan dan ibubapa tentang komitmen utama anda. InsyaAllah mereka akan menyokong dengan baik. 7- Jalankan tugas dan tanggungjawab anda dengan lebih baik dari kebiasaan bagi 'membeli' kepercayaan dan keyakinan ibubapa dan pasangan yang anda mampu menjalankan tanggungjawab sekiranya berkahwin kelak. 8- Anda perlu bijak dalam melakukan perbincangan bersama keluarga bagi menyatakan hasrat anda berkahwin seawal usia yang muda. Cari mood yang baik dan pastikan kesemua tips-tips di atas sudah dipenuhi. Bawa berbincang dan tunjukkan kesungguhan anda dalam perkara ini. Ambil hati ibubapa anda supaya mereka dapat mendengar dengan baik dan tidak membantah. Minta juga nasihat dan pendapat dari mereka. 9- Sekiranya cadangan dan permintaan anda ditolak, jangan berputus asa. Teruskan usaha dan tunjukkan kesungguhan yang mendalam terhadap perkara ini. InsyaAllah lama-kelamaan keyakinan dan kepercayaan ibubapa anda akan datang dan mereka sendiri akan menanyakan semula permintaan anda untuk berkahwin. Terus berdoa usaha dan tawakal.InsyaAllah. percayalah Bercinta Selepas Nikah itu sangat indah :)

Saturday, April 28, 2012

Kelebihan Wanita

1.) Dia bekerja dengan Allah..jadi 'kilang 'manusia.Tiap-tiap bulan dia diberi cuti bergaji penuh.. 7 sehingga 15 hari sebulan dia tak wajib sembahyang tetapi Allah anggap diwaktu itu sembahyang terbaik darinya. 2.) Cuti bersalin juga sehingga 60 hari. Cuti ini bukan cuti suka hati tapi, cuti yang Allah beri sebab dia bekerja dengan Allah..Orang lelaki tak ada cuti dari sembahyang...sembahyang wajib baginya dari baligh sehingga habis nyawanya.. 3.) Satu lagi berita gembira untuk wanita, sepanjang dia mengandung Allah sentiasa mengampunkan dosanya..lahir saja bayi, seluruh dosanya habis.. Inilah nikmat Tuhan beri kepada wanita, jadi kenapa perlu takut nak beranak? Marilah kita pegang kepada tali Allah. Seandainya wanita itu mati sewaktu bersalin, itu dianggap mati syahid.. Allah izinkan terus masuk Syurga.. 4.) Untuk peringatan semua wanita yang bersuami: Seluruh kebaikan suaminya, semuanya isteri dapat pahala tetapi dosa- dosa suami dia tak tanggung. 5.) Diakhirat nanti seorang wanita solehah akan terperanjat dengan Pahala extra yang banyak dia terima diatas segala kebaikan suaminya yang tak disedari.. Bila dia lihat suaminya tengah terhegeh-hegeh di titian Sirat,dia tak nak masuk syuga tanpa suaminya, jadi dia pun memberi pahalanya kepada suami untuk lepas masuk syurga. Didunia lagi, kalau suami dalam kesusahan isteri boleh bantu tambah lagi di akhirat. Kalau seorang isteri asyik merungut, mulut selalu muncung terhadap suami dia tak akan dapat pahala extra ini. 6. )Manakala suami pula mempunyai tugas-tugas berat didalam dan diluar rumah, segala dosa-dosa anak isteri yang tak dididik dia akan tanggung ditambah lagi dengan dosa-dosa yang lain. Dinasihatkan kepada semua wanita supaya faham akan syariat Allah agar tidak derhaka denganNya. Dan semua lelaki fahami hati naluri seorang wanita & isteri agar tidak derhaka denganNYA.......

Tuesday, March 6, 2012

Kewajipan memahami makna bacaan dalam solat

Wajib faham apa yang dibaca dalam solat

Ibadah solat itu ialah merupakan suatu kewajipan yang paling penting bagi seorang Muslim selepas beriman dan mengucapkan dua kalimah syahadah .

Firman Allah SWT : “Dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (An-Nur : 56)

Daripada Ibn Umar ra, Rasulullah salallahualaihiwassalam bersabda : "Islam itu terbina di atas lima perkara, bersaksi bahawa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan dan rasul Allah ,Mendirikan Solat, Membayar zakat, Melaksanakan ibadah haji dan berpuasa dibulan Ramadhan.” (hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Nasaie dan Tirmidzi ra pula, ada menyebutkan bahawa amalan yang pertama sekali akan dihisab di hari akhirat ialah amalan solat.

Sebenarnya banyak lagi hadis lain yang menceritakan tentang kepentingan dan kewajipan solat sebagai rukun Islam yang kedua selepas syahadah. Imam Ibnu Qayyim ra menyebutkan bahawa telah disepakati dikalangan ulama Islam bahawa meninggalkan solat dengan sengaja adalah merupakan dosa yang paling besar. Ianya bahkan lebih teruk daripada membunuh, mencuri dan berzina atau meminum arak. Orang yang meninggalkan solat akan mendapat kemurkaan Allah dan hukuman yang pedih serta kehinaan di dunia dan di akhirat. (Lihat Kitab As-Solah wa Hukmu Tarikuha )

Memandangkan kewajipan solat yang begitu besar dan penting dalam Islam maka adalah tidak wajar apabila ibadah tersebut tidak dilakukan dengan teliti dan cermat sebagaimana pentingnya perintah dan arahan daripada Allah SWT dan rasul-Nya supaya manusia mendirikan solat dengan khusyuk dan larangan agar tidak lalai serta leka sewaktu mendirikannya.

Firman Allah SWT :

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang solat, (iaitu) orang-orang yang solat dalam keadaan lalai.” (Al-Maun : 4-5)

Di antara yang dimaksudkan dengan lalai dalam solat ialah mendirikannya tanpa memahami maksud dan bacaan di dalamnya sehingga tidaklah seseorang itu berdiri menunaikan solat melainkan sekadar membaca apa yang dihafal seperti burung kakak tua namun tidak memahami dan mengerti isinya apatah lagi merasa insaf dan sedar akan maksud dan perintah di dalam ucapannya !

Wajib memahami makna bacaan dalam solat

Perintah memahami maksud dan bacaan dalam solat merupakan sesuatu yang sudah jelas dan terang daripada Al-Quran dan As-sunnah. Ini diterangkan oleh Allah SWT di dalam banyak ayat antaranya :

Firman Allah SWT : “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A’raaf: 204)

Menurut ulama tafsir antaranya Imam Ibn Katsir rahimahullah, bahawa ayat diatas bermaksud supaya orang yang mendengar bacaan Al-Quran itu segera berdiam diri dan tidak bercakap lalu menyemak bacaan tersebut dan memerhatikan maksud serta isinya. Kata Ibn Jarir pula, diriwayatkan daripada Ibn Mas’ud ra bahawa para sahabat nabi salallahualaihiwassalam pernah bercakap di dalam solat dan memberi salam antara satu sama lain sehinggalah turunnya ayat diatas.

Ramai terkeliru dengan maksud Islam ialah agama yang memudahkan dan tidak menyusahkan dengan beranggapan bahawa cukuplah solat dengan membaca bacaan yang betul tanpa memahami maknanya daripada memahami maknanya tetapi membaca secara tidak betul.

Hal itu adalah salah !

Di dalam buku Fiqh Aulawiyat karya Dr. Yusof Al-Qaradhawi ada menyebutkan bahawa kefahaman itu adalah lebih utama daripada hafalan.

Di dalam Islam kefahaman itu lebih utama daripada hafalan bahkan lebih penting dari kepetahan atau kelancaran bacaan. Ini dibuktikan oleh hadis nabi salallahualaihiwassalam daripada Rafa’ah bin Rafi’ ra bahawa rasulullah salallahualaihiwassalam pernah bersabda : “Barangsiapa yang padanya ada Al-Quran maka bacalah dan jika tidak, maka (baginya) adalah Alhamdulillah, Allahuakbar dan Laailahaillallah, kemudian ruku’lah.” (hadis riwayat Abu Daud dan Tirmidzi)

Nabi salallahualaihiwassalam tidak membebankan pun para sahabat baginda yang merupakan orang arab itu untuk tergesa-gesa menghafal surah yang panjang-panjang sebaliknya menyarankan apabila mereka tidak menghafal al-quran maka hendaklah membaca zikir-zikir yang disebutkan lalu rukuklah. Apa yang penting ialah memahami maksud bacaan di dalam solat itu dan bukannya menghafal surah yang panjang-panjang seperti al-insan, as-sajdah untuk dibaca pada hari Jumaat tetapi jahil akan maknanya !

Ini kerana ada sahabat nabi sendiri yang tidak mampu menghafal bacaan di dalam solat sedangkan mereka adalah bangsa arab,mampu memahami maksud dan bacaannya namun tidak menghafalnya lalu baginda tidak membebankan ke atas mereka yang tidak mampu dan menyuruh mereka supaya mendirikan solat dengan membaca zikir-zikir seperti tasbih, takbir dan tahlil !

Daripada Abdullah bin Abi Aufa, beliau berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi Salallahualaihiwassalam, lalu berkata: Aku tidak dapat menguasai bacaan Al-Qur’an sama sekali, oleh kerana itu ajarlah aku bacaan yang kiranya mencukupi untuk solatku. Maka bersabdalah Nabi salallahualaihiwassalam : “Bacalah “ سبحان اللَّه والحمد للَّه ولا إله إلا اللَّه واللَّه أكبر ولا حول ولا قوة إلا باللَّه “ (Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud dan Nasaie)

Lalu alangkah pelik bagi orang Melayu yang tidak memahami maknanya, tidak mengetahui isi bacaan yang dibaca di dalam solat tetapi begitu membebankan cara sebutan dan hafalan-hafalan seperti doa qunut yang panjang namun jahil dan tidak memahami akan isi kandungannya !

Syeikh Abd Aziz bin Baz rahimahullah di dalam salah satu fatwanya pernah ditanya berkenaan hukum solat sambil memegang dan membaca dari mushaf yang mempunyai tafsir di dalam solat qiamullai agar dapat memahami maksud dan bacaan di dalam solat tersebut dan beliau berfatwa sebagai harus kerana mengambil manfaat daripada perintah tadabbur dan suruhan supaya memahami isi makna bacaan dalam al-Quran. (Rujukan dari Islamqa.com)

Akhirnya kita boleh melihat di dalam Surah An-Nisa berkenaan larangan solat di dalam keadaan mabuk berkenaan perintah Allah supaya menangguhkan solat seseorang sehingga dia menyedari apa yang diucapkannya di dalam bacaan solat tersebut. Hal ini menjadi bukti yang paling jelas bahawa kewajipan solat itu haruslah didirikan dengan memahami makna bacaan dan mengerti tentang apa yang diucapkannya agar solatnya itu dapat diterima oleh Allah SWT.

Firman Allah SWT yang bermaksud : “ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu solat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu dapat mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula menghampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu sahaja, sehingga kamu mandi.” (An-Nisa : 43)

Kalimah “sehingga kamu mengerti atau mengetahui apa yang kamu ucapkan” ialah isyarat jelas bahawa perintah memahami maksud bacaan dalam solat ialah suatu kewajipan yang perlu diusahakan oleh setiap muslim yang mengaku beriman supaya dapat mendirikan solat dalam keadaan memahami makna bacaan.

Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan sebuah hadis daripada Anas bin Malik ra yang berkata telah bersabda rasulullah salallahualaihiwassalam : “Jika salah seorang daripada kamu mengantuk dalam solat maka hendaklah dia berundur (daripada solat) dan kembali tidur sehinggalah dia (dapat solat) dalam keadaan mengetahui apa yang dibacanya.” (hadis riwayat Ahmad dan terdapat riwayat yang serupa dari jalan Aisyah ra yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari di dalam sahihnya)

Maka tidak ada alasan bagi orang yang beriman dan muslim yang telah menjadi Islam sejak puluhan tahun untuk tidak berusaha memahami dan mempelajari bahasa arab dan makna-makna di dalam solat serta tafsir Al-Quran sedangkan dalam waktu yang sama mereka mampu mempelajari pelbagai jenis bahasa asing dan membaca serta menulis dan bahkan bertutur di dalam bahasa tersebut.

Adalah merupakan suatu tanda yang jelas dari sifat kemunafikan yang terdapat di dalam umat Islam apabila mereka tidak mahu bersusah payah demi agama tetapi sanggup berusaha gigih dan bekerja keras demi dunia dan kesenangannya.

Firman Allah SWT : “Katakanlah: "Tuhanku menyuruh supaya menjalankan keadilan." Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap solat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)." (Al-Araaf : 29)

sumber : http://ustaz.blogspot.com/2011/12/kewajipan-memahami-makna-bacaan-dalam.html

download makna bacaan dalam solat per kata : http://www.mediafire.com/?tmw2zw9rm572zd8

Cinta Ditolak. Adakah Ini Memalukan? Cinta Ditolak. Adakah Ini Memalukan?

“Maafkan saya. Saya tidak dapat menerima cinta awak. Cukuplah sampai disini. Semoga Allah mengampuni saya jika saya bersalah. Saya tahu niat awak baik, tetapi saya bukanlah orang yang tepat.”

Tulisan ini mungkin pernah kita terima melalui SMS atau bermacam-macam cara lagi yang menyatakan hasrat cinta di tolak sama ada yang masuk ke inbox telefon kita atau secara berhadapan.Tentu remuk rendam hati dan perasaan kita. Cinta kita ditolak! Malu..! Dunia seolah-olah berakhir. Suasana hati berubah mendadak dan menjadi binggung tidak tahu harus berbuat apa.

Sesiapapun mungkin akan kecewa apabila keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Perasaan kecewa adalah sebahagian dari gharizatul baqa‘ (naluri mempertahankan diri) yang Allah ciptakan pada manusia. Dengannya, manusia adalah bukan robot, mereka mempunyai pelbagai emosi. Dapat gembira tetapi boleh juga untuk merasa kecewa.

Manusia memang tidak suka dengan penolakan. Mereka ingin semua keinginannya selalu dipenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu daripada kehidupan kita. Hidup ini adakalanya tidak boleh memilih. Benar, cuba kita perhatikan, kita lahir ke dunia ini tanpa ada pilihan: sebagai lelaki atau perempuan, berkulit gelap atau cerah, berbeza suku bangsa. Rezeki dan jodoh juga adalah sesuatu yang diluar pilihan kita

Man propose, God dispose - Kita hanya mampu berusaha dan berikhtiar, tetapi Allah jua yang menentukan segalanya. Ya, yang penting kita sudah IKHTIAR!

Ini Bukan Suatu Aib

Ditolak?

Pastinya perasaan Malu, kesal dan kecewa menjadi satu. Tetapi itulah bentuk perjuangan menuju pernikahan. Kita sememangnya tidak tahu apakah sang pujaan menerima atau menolak kita, kecuali setelah kita memberi tahu hasrat hati kita kepadanya.

Apabila ditolak tidak usah malu. Bukan cuma kita sahaja yang pernah ditolak. Ramai lagi orang lain yang senasib dengan kita. Jika seorang wanita melamar lelaki, dia tidak seharusnya rasa ‘terhegeh-hegeh’ atau tidak laku. Wanita yang dikatakan tidak laku dan terhegeh-hegeh sebenarnya adalah mereka yang mendedahkan aurat, berkelakuan tidak senonoh dan bergaul bebas

Jika diterima, alhamdulillah dan jika ditolak sekalipun tidak mengapa. Allah tetap menilai percubaan itu sebagai amal soleh kerana mereka sudah melakukan sesuatu yang halal dan harus di sisi Islam.

Bukankah apa yang kita lakukan itu adalah sesuatu yang benar dan baik menurut agama? Jadi mengapa mesti malu?

Berjaya atau tidak, bukan soalnya kerana Allah menilai usaha berkenaan. Jangan sesekali berasa diri direndahkan

Berfikir Positif..

Marah-marah kerana ditolak? Mendoakan keburukan kepada lelaki/wanita yang menolak kita? Itu bukanlah sikap seorang muslim yang baik.

Tidak ada yang dapat melarang seseorang untuk jatuh cinta mahupun menolak cinta. Sebagaimana kita mempunyai hak untuk mencintai dan melamar orang, maka ada juga hak yang diberikan agama pada orang lain untuk menolak pinangan kita.

Bahkan dalam kehidupan rumah tangga pun seorang suami dan isteri diberikan hak oleh Allah (SWT) untuk membatalkan sebuah ikatan perkahwinan. Mengapa Allah SWT memberikan hak menolak cinta kepada kita? Dan dalam perkahwinan ada “penceraian”?

Jawapannya adalah mungkin manusia yang pernah jatuh cinta atau setelah membina rumah tangga, ternyata tidak memperoleh kebahagiaan (al-hanaah) dari pasangannya, maka tiada gunanya untuk kita mempertahankan sebuah hubungan apabila kebahagiaan dan ketenteraman tak dapat diraih. Wallahuaklam bi ash sawab

Berfikir positiflah apabila cinta atau hasrat hati kita itu tidak berbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan apabila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik pada mata kasar, belum tentu akan memberikan kebaikan pada kemudian hari.

Allah maha pengatur, pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan. Be positive thinking. Tiada sebab untuk bersedih.

Firman Allah Yang Bermaksud:dan jangan kamu berputus asa dari dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” [Yusuf :87]

JANGAN dalam Islam

- JANGAN tidur selepas solat Subuh, nanti rezeki Mahal kerana berpagi-pagi itu membuka pintu Berkat.
- JANGAN makan tanpa membaca BISMILLAH dan DOA makan. Nanti rezeki kita dikongsi syaitan.
-JANGAN tambah perhiasan di badan kerana Allah sudah jadikan Manusia Makhluk yang paling Sempurna
- JANGAN keluar rumah tanpa niat untuk membuat kebaikan.Takut-takut kita mati dalam perjalanan.
- JANGAN pakai sepatu atau selipar yang berlainan pasangan.Makruh dan mewarisi kepapaan.
- JANGAN biarkan Mata liar di perjalanan.. Nanti hati kita gelap diselaputi dosa.
- JANGAN menangguh taubat bila berbuat dosa kerana mati boleh datang bila-bila masa.
- JANGAN ego untuk meminta maaf pada ibu bapa dan sesama manusia kalau memang Kita bersalah.
- JANGAN mengumpat sesama rakan taulan. Nanti rosak persahabatan Kita hilang bahagia.
- JANGAN lupa bergantung kepada ALLAH dalam setiap kerja Kita. Nanti Kita sombong apabila berjaya.Kalau gagal kecewa pula.
- JANGAN bakhil untuk bersedekah. Sedekah itu memanjangkan umur dan memurahkan rezeki Kita.
- JANGAN banyak ketawa. Nanti mati jiwa.
- JANGAN biasakan berbohong, kerana ia adalah ciri-ciri munafik dan menghilangkan kasih orang kepada Kita.
- JANGAN suka menganiaya manusia atau haiwan.. Doa makhluk yang teraniaya cepat dimakbulkan ALLAH.
- JANGAN terlalu susah hati dengan urusan dunia. Akhirat itu lebih utama dan hidup di sana lebih lama dan kekal selamanya.
- JANGAN mempertikaikan kenapa ISLAM itu berkata JANGAN. Sebab semuanya untuk keselamatan Kita.

ALLAH lebih tahu. Wallahualam..

Tuesday, February 28, 2012

Jauhi Tujuh Perkara Boleh Menjadi Isteri Yang Nusyuz

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,

Perkahwinan adalah jalinan ikatan yang sah di antara lelaki dan perempuan untuk menjadi suami isteri. Dengan adanya ikatan perkahwinan ini, terdapat hak-hak yang perlu dijaga dan ditunaikan oleh pasangan suami isteri. Antara hak-hak isteri ke atas suami ialah suami bertanggungjawab memberi nafkah kepada isteri yang meliputi keperluan seharian seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.

Bagi isteri pula, terdapat hak suami ke atasnya yang wajib dilaksanakan iaitu isteri wajib taat dan melakukan segala perintah suaminya selagi perintahnya itu tidak bertentangan dengan hukum syarak.

Suami merupakan pemimpin dan ketua bagi sebuah keluarga, yang wajib dipatuhi dan berdosa besar jika isteri mengingkari dan menyalahi perintahnya itu. Isteri wajib menunaikan hak suami ke atasnya iaitu wajib taat kepada suami dan melakukan segala perintah suaminya dengan syarat perintah tersebut tidak bertentangan dengan hukum syarak.

Perintah untuk mentaati suami sebagai pemimpin keluarga ada disebut di dalam al-Quran, dan juga dalam hadis Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam. Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda maksudnya : “Jika aku boleh memerintahkan supaya seseorang sujud kepada orang lain, nescaya akan aku perintahkan seorang perempuan sujud kepada suaminya.” (Hadis riwayat at-Tirmidzi)

Dari hadis di atas, dapat difahami bahawa isteri mempunyai kewajipan dan tanggungjawab yang besar terhadap suaminya iaitu ketaatan dalam menjalankan hak-hak suaminya sehinggakan kalau dibenarkan sujud kepada manusia, nescaya kaum isterilah yang diperintahkan untuk sujud kepada para suaminya. Tetapi dalam Islam, sujud hanya dibolehkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta‘ala sahaja dan tidak pada yang lainnya.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda mengenai dengan ganjaran bagi isteri yang mentaati suami dan menunaikan hak-hak suami yang diwajibkan ke atasnya yang bermaksud : “Apabila seorang perempuan telah mengerjakan sembahyang lima waktu, mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka masuklah (ke dalam syurga) dari mana-mana pintu syurga yang dia kehendaki.”

(Hadis riwayat ath-Thabarani)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jelaslah bahawa Islam memerintahkan seorang isteri itu untuk menunaikan hak-hak suami yang diwajibkan ke atasnya, antaranya mentaati suami. Isteri yang tidak taat pada suaminya bererti dia tidak menjaga hak suami dan perbuatannya itu boleh membawa kepada nusyuz.

Nusyuz bererti keluar dari ketaatan. Para ulama asy-Syafi‘eyah mentakrifkan nusyuz seorang isteri ialah keluar dari (melakukan) ketaatan yang wajib terhadap suaminya.

Terdapat tujuh perkara yang menunjukkan ketidaktaatan kepada suami yang dianggap nusyuz itu ialah seperti berikut:

Pertama : Keluar dari rumah tanpa keizinan suaminya. Terkecuali daripada keadaan ini apabila isteri keluar berjumpa qadi untuk menuntut hak, mencari nafkah apabila suami tidak berkemampuan memberi nafkah kepadanya, meminta fatwa atau hukum jika sekiranya suaminya bukan seorang faqih dalam bidang agama.

Jika seorang isteri meminta izin untuk keluar rumah menziarahi kedua ibu bapanya atau ingin melihat jenazah ibu atau bapanya atau anaknya (yang tidak tinggal bersamanya), maka suami berhak untuk tidak mengizinkan. Walau bagaimanapun dalam hal ini, adalah lebih utama jika suami mengizinkan isteri.

Peristiwa ini pernah berlaku dizaman Rasulullah SAW apabila seorang suami tidak membenarkan isterinya keluar rumah tanpa izinnya semasa beliau bermusafir. Walaupun kematian ayah wanita tersebut, Nabi SAW tidak membenarkan wanita itu keluar rumah untuk menziarahi jenazah ayahnya. Oleh kerana ketaatan wanita ini maka Nabi SAW menjelaskan bahawa Allah SWT telah mengampunkan dosa ayah wanita tersebut.

Kedua : Enggan mengikut suami berpindah ke negeri lain tanpa ada keuzuran yang dibenarkan syarak seperti isteri sakit atau perjalanan menuju ke negeri tersebut tidak aman atau suami berpindah ke negeri yang ditimpa wabak atau taun.

Ketiga : Tidak membukakan pintu untuk suami masuk ke rumah atau ke bilik dengan tujuan menegahnya daripada masuk ke dalam rumah atau bilik.

Keempat : Tidak menyerahkan diri pada suami (ketika suami berhajat kepadanya) tanpa ada keuzuran seperti sakit. Setakat malas atau letih bukan alasan yang menasabah.

Kelima : Tidak mengendahkan panggilan suami kerana sibuk dengan keperluannya.

Keenam : Isteri mendakwa suaminya telah mentalaknya sedangkan dakwaan tersebut adalah palsu.

Ketujuh : Isteri merahsiakan perhubungannya dengan lelaki lain, selalu chatting, talipon dan hantar pesanan ringkas tanpa pengetahuan suami untuk berseronok-seronok dan menceritakan aib suaminya.

Sahabat yang dimuliakan,

Para fuqaha bersepakat mengatakan bahawa isteri yang nusyuz terhadap suaminya hukumnya adalah haram, bahkan dia dilaknat kerana nusyuznya itu kecuali jika dia bertaubat.

Diriwayatkan daripada Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidurnya lalu isteri menolak untuk pergi (kepada suaminya), malaikat melaknatnya (isteri) sehingga (masuk) waktu pagi.” (Hadis riwayat al-Bukhari)

Dengan berbuat nusyuz itu, hak isteri terhadap nafkah dan qasm iaitu hak giliran bermalam bagi isteri yang mempunyai lebih dari seorang isteri yang wajib ditunaikan oleh suaminya kepada isterinya akan gugur.

Islam telah menggariskan beberapa tindakan yang boleh diambil oleh suami dalam menangani dan menghadapi masalah nusyuz isteri ini:

1. Ketika nampak tanda-tanda nusyuz pada isteri sama ada dengan perbuatan seperti isteri bermasam muka atau berpaling padahal kebiasaannya dia menampakkan muka yang manis kepada suaminya atau dengan percakapan seperti isteri menjawab suaminya dengan suara yang kasar padahal kebiasaannya dia bercakap dengan lemah lembut kepadanya, maka sunat ke atas suami memberi nasihat. Ini adalah sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala maksudnya : “Dan perempuan-perempuan yang kamu bimbang melakukan derhaka (nusyuz) hendaklah kamu menasihati mereka.” (Surah an-Nisa: 34)

Antara cara menasihati isteri yang ditakuti berlaku nusyuz sebagaimana yang diajarkan oleh para ulama:

- Menasihati isterinya dengan berkata kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah pada perkara-perkara hak-hak yang wajib untukku ke atasmu dan beringat-ingatlah akan akibat jika engkau tidak melaksanakannya.”

-Menjelaskan kepada isteri bahawa nusyuz boleh mengugurkan (hak) nafkah dari suami dan hak giliran bermalam di rumah isteri bagi suami yang mempunyai lebih dari seorang isteri.

- Menyebut hadis Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu sebagaimana yang disebutkan di atas mengenai isteri yang nusyuz.“Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidurnya lalu isteri menolak untuk pergi (kepada suaminya), malaikat melaknatnya (isteri) sehingga (masuk) waktu pagi.” (Hadis riwayat al-Bukhari)

- Adalah sunat juga bagi suami berbuat baik kepada isterinya itu dan mengambil hatinya dengan memberinya sesuatu.

2. Apabila berlaku nusyuz isteri, maka suami bolehlah mengambil tindakan dengan terus menasihati isterinya itu dan harus juga baginya untuk mengasingkan diri dari tempat tidur isterinya atau dengan kata lain, tidak tidur bersama-sama. Mengasingkan diri dari tempat tidur isteri adalah antara cara berkesan untuk menghukum isteri agar tidak mengulang perbuatan nusyuznya.

Jika nusyuz isteri berlaku berulang-ulang atau berterusan, maka suami boleh memukulnya dengan pukulan yang ringan (bukan penderaan) jika mengikut sangkaannya dengan pukulan itu dapat mendatangkan faedah iaitu isteri akan kembali taat kepadanya.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta‘ala maksudnya : “Dan perempuan-perempuan yang kamu bimbang melakukan derhaka (nusyuz) hendaklah kamu menasihati mereka, dan (jika mereka berdegil) tinggalkanlah (pulaukanlah) mereka di tempat tidur, dan (kalau juga mereka masih degil) pukullah mereka (dengan pukulan ringan yang bertujuan mengajarnya).”

(Surah an-Nisa: 34)

Walaupun suami dibenarkan untuk memukul isteri, namun Islam juga memberi garispanduan tentang cara memukul agar pukulan suami tidak mendatangkan mudharat kepada isteri, iaitu suami tidak boleh memukul isteri dengan pukulan keras, tidak boleh memukul pada wajah dan pada anggota-anggota isteri yang mudah cedera.

Tujuan pukulan tersebut adalah bagi maslahah suami sendiri iaitu supaya isteri kembali taat semula kepadanya. Oleh yang demikian, adalah lebih baik jika suami tidak memukul isteri jika dirasakan tidak perlu.

Para isteri perlu sedar akan tanggungjawab mereka menunaikan hak-hak suami. Selain dari mentaati suami, isteri wajib berlemah lembut dengan suami, menjaga perasaan suami, bersyukur dan menerima seadanya apa saja pemberian suami. Isteri dilarang meninggikan suara kerana walaupun perkara tersebut bukan dianggap sebagai nusyuz, akan tetapi ia boleh saja menjadi sebagai permulaan isteri berlaku nusyuz terhadap suaminya.

Isteri juga diperintahkan untuk menjaga kehormatan dirinya dan harta suami ketika ketiadaan suaminya kerana yang sedemikian itu adalah perilaku seorang isteri solehah sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta‘ala maksudnya : “Maka perempuan-perempuan yang solehah itu ialah yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika ( suaminya) tidak ada, kerana Allah telah menjaga (mereka) ”(Surah an-Nisa: 34)

Sesungguhnya ganjaran Allah Subhanahu Wa Ta‘ala terhadap isteri yang solehah dan diredhai oleh suaminya adalah syurga yang penuh kenikmatan, sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang diriwayatkan daripada Ummu Salamah radhiallahu ‘anha yang bermaksud : “Setiap perempuan yang mati dalam keadaan suaminya redha kepadanya, maka perempuan itu akan masuk syurga.” (Hadis riwayat at-Tirmidzi )

Sebagai seorang isteri, rebutlah peluang mudah untuk memasuki syurga iaitu dengan melaksanakan kewajipan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta‘ala dan RasulNya serta dengan mentaati suami.

Sahabat yang dikasihi,

Para isteri wajiblah mentaati suaminya dan menjaga kehormatan diri di belakang suaminya. Berdosa besar apabila seorang isteri menderhaki suaminya, begitu juga haram seorang wanita yang telah bersuami bercinta dengan lelaki lain melalui facebook atau talipon bimbit. Jauhkan diri kalian daripada menjadi isteri nusuz kerana isteri nusuz tidak akan mencium bau syurga, jika kalian mati tidak mendapat redha suami kalian tidak akan mendapat redha Allah SWT, kerana redha Allah SWT bergantung kepada redha suami kalian.

Tetapi sekiranya kalian memiliki suami yang bengis (sering memukul isteri tanpa kesalahan besar) dan tidak bertanggungjawab kerana tidak memberi nafkah maka kalian perlulah menasihatinya dahulu, jika tidak berkesan maka kalian perlulah mengadu di pejabat agama untuk mendapat pembelaan dan jika perlu menuntut fasakh atau tebus talak. Jika kalain tercedera sila buat pemereksaan doktor kerana lapuran perubatan sebagai bahan bukti apabila berlaku perbicaraan dimahkamah syariah nanti dalam kes tuntutan fasakh.

Setiap suami perlulah mendidik isterinya supaya dia menjadi isteri yang solehah, pastikan isteri menutup aurat dan diberi didikan agama yang mencukupi kerana tanggunhjawab tarbiah adalah tanggungjawab suami. Jika suami biarkan isterinya keluar rumah dengan mendedahkan aurat atau suami tidak prihatin isterinya bergaul bebas dengan lelaki yang bukan mahramnya dikhuatiri suami akan menjadi suami yang dayus sesungguhnya suami yang dayus tidak akan mencium bau syurga.

Tuesday, February 14, 2012

Syarat Qobul Sembahyang

Syarat Qobul Sembahyang Dinyatakan dalam kitab Sulamuttaufiq:
“Dan disyaratkan berserta dengan syarat-syarat yang lain untuk diterima sembahyang di sisi Allah, bahawa niat sembahyang itu tiada lain kerana Allah sahaja, dan adalah makanannya, pakaiannya dan tempat sembahyangnya itu halal, dan hadir hatinya dalam sembahyang, tiada apa-apa dari sembahyangnya kecuali yang difikirkan adalah sembahyangnya, dan tiada ia ujub tentangnya.”Keterangan:Di sini pengarang kitab menerangkan kepada kita bahawa selain ada syarat sah sembahyang dan syarat wajib sembahyang berserta dengan rukun-rukunnya, ada satu lagi syarat untuk sembahyang kita diterima Tuhan. Atau dalam ertikata lain dinilai sebagai ibadah di sisi Tuhan. Bila kita sudah memenuhi syarat wajib, syarat sah dan rukun sembahyang, lahirnya sembahyang kita sudah selesai. Namun, bila dibawa kepada Tuhan, selagi syarat-syarat tambahan itu tidak dipenuhi, maka sembahyang kita itu seperti tiada nilainya. Tuhan tak pandang sembahyang kita. Makanya sembahyang kita adalah tertolak.Syarat-syarat tambahan ini disebut sebagai syarat qobul dan ia adalah seperti berikut:

1. Niat kerana Allah – Menetapakan yang niat kita bersembahyang itu benar-benar kerana kita cinta dan takutkan Allah. Benar-benar untuk mendapat keredhaan Allah dan bukan selainNya. Dikekalkan niat kerana Allah itu dari sebelum sembahyang hingga kepada selesai sembahyang.

2. Makanan halal – Maksudnya kita menjaga agar sebarang makanan yang masuk ke dalam perut kita adalah halal. Di sini ada dua pengertian, a) Bahan makanan itu halal, suci dan bersih b) Sumber pendapatan untuk mendapatkan makanan halal itu bukan dari sumber yang haram. Maksud Firman Allah: Makanlah oleh kamu daripada makanan yang baik (halal) dan perbuat olehmu akan amal yang soleh. (Al-Mukminun: 51)

3. Pakaian halal – Biarpun sah sembahyang kita dengan pakaian yang dicuri atau pakaian yang dibeli daripada hasil yang haram, tetapi hakikatnya Allah tidak menerima sembahyang kita itu. Sabda Rasululllah: “Barangsiapa yang bersembahyang mengenakan pakaian yang diperolehi dengan 10 dirham, sedangkan ada 1 dirham daripadanya adalah haram, maka tiadalah Allah menerima sembahyangnya” (Riwayat Ahmad).

4. Tempat sembahyang halal – Sumber pendapatan dalam membina tempat sembahyang seperti masjid dan surau mesti halal. Maksud Firman Allah: “Sesungguhnya masjid yang berasaskan taqwa dari permulaan hari berdirinya, lebih baik bagi engkau mendirikan sembahyang di dalamnya” (At-Taubah:108).

5. Hadir hati dalam sembahyang – Membawa pengertian khusyuk. Iaitu kita mengetahui, memahami justeru menghayati setiap pergerakan dan bacaan dalam sembahyang. Sehingga dapat merasa-rasa dengan Tuhan dalam sembahyang seperti rasa takut, rasa cinta, rasa hina diri dan rasa gementar.

6. Tiada ujub – Janganlah sampai kita bangga dengan bacaan kita atau dengan sembahyang kita. Hingga sampai membawa rasa diri hebat, rasa diri baik dan rasa diri itu sudah istimewa di sisi Tuhan. Patutnya kesan daripada sembahyang lebih menajamkan rasa hamba dalam diri seperti rasa berdosa dan rasa takut dengan Tuhan.

7. Imam yang alim lagi warak – Ini satu perkara yang tidak disebutkan dalam kitab tersebut. Tapi adalah sangat penting bagi kita dalam bersembahyang jemaah, maka imam yang mengimami sembahyang kita adalah orang alim (berilmu) lagi warak (yang takutkan Tuhan). Ini seperti yang disabdakan Rasulullah: ”Jika kamu gembira untuk sembahyang kamu diterima, hendaklah mengimami sembahyang kamu itu orang yang baik (alim & warak), kerana dia adalah penghubung kamu dengan Tuhan kamu (Riwayat Thabrani).
Taqaballahu minna wa minkum -

Moga-moga Allah menerima segala amalan kita.Sekian.

BIODATA RASULULLAH SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM

• Nama: Muhammad bin 'Abdullah bin 'Abdul Muttalib bin Hashim

• Tarikh lahir: Subuh Isnin, 12 Rabiulawal / 20 April 571M (dikenali sebagai tahun gajah; sempena peristiwa tentera bergajah Abrahah yang menyerang kota Ka'abah)

• Tempat lahir: Di rumah Abu Talib, Makkah Al-Mukarramah

• Nama bapa: 'Abdullah bin 'Abdul Muttalib bin Hashim

• Nama ibu: Aminah binti Wahab bin 'Abdul Manaf

• Pengasuh pertama: Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapa Rasulullah SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM )

• Ibu susu pertama: Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab)

• Ibu susu kedua: Halimah binti Abu Zuaib As-Sa'diah (lebih dikenali Halimah As-Sa'diah. Suaminya bernama Abu Kabsyah)

USIA 5 TAHUN

• Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM yang dilakukan oleh dua malaikat untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalamnya.

USIA 6 TAHUN

• Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa' (sebuah kampung yang terletak di antara Mekah dan Madinah)

• Baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapa Rasulullah SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM) dan dibiayai oleh datuknya 'Abdul Muttalib.

USIA 8 TAHUN

• Datuknya, 'Abdul Muttalib pula meninggal dunia.

• Baginda dipelihara pula oleh bapa saudaranya, Abu Talib.

USIA 9 TAHUN (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).

• Bersama bapa saudaranya, Abu Talib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan.

• Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendita Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua- ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.

USIA 20 TAHUN

• Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab 'Sirah' , jilid 1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM ialah14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.

• Menyaksikan ' perjanjian Al- Fudhul'; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi di Mekah..

USIA 25 TAHUN

• Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al- Asadiyah.

• Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah..

• Baginda SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM bersama-sama Abu Talib dan beberapa orang bapa saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapa saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.

• Mas kahwin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.

USIA 35 TAHUN

• Banjir besar melanda Mekah dan meruntuhkan dinding Ka'abah.

• Pembinaan semula Ka'abah dilakukan oleh pembesar- pembesar dan penduduk Mekah.

• Rasulullah SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM diberi kemuliaan untuk meletakkan 'Hajarul-Aswad'ke tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan batu tersebut.

USIA 40 TAHUN

• Menerima wahyu di gua Hira' sebagai perlantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.

USIA 53 TAHUN

• Berhijrah ke Madinah Al- Munawwarah dengan ditemani oleh Saidina Abu Bakar Al-Siddiq.

• Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal/ 24 September 622M.

USIA 63 TAHUN

Rasulullah SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM di Madinah Al-Munawwarah
pada hari Isnin, 12Rabiulawal tahun 11H/ 8 Jun 632M.

ISTERI-ISTERI RASULULLAH SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM.

• Khadijah Binti Khuwailid

• Saudah Binti Zam'ah

• 'Aisyah Binti Abu Bakar (anak Saidina Abu Bakar)

• Hafsah binti 'Umar (anak Saidina'Umar bin Al-Khattab)

• Ummi Habibah Binti Abu Sufyan

• Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah)

• Zainab Binti Jahsy

• Maimunah Binti Harith

• Safiyah Binti Huyai bin Akhtab

• Zainab Binti Khuzaimah (digelar 'Ummu Al-Masakin'; Ibu Orang Miskin)

ANAK-ANAK RASULULLAH SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM

1. Qasim

2. Abdullah

3. Ibrahim

4. Zainab

5. Ruqaiyah

6. Ummi Kalthum

7. Fatimah Al-Zahra'

ANAK TIRI RASULULLAH SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM

Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah al-Tamimi (anak kepada Saidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).

SAUDARA SESUSU RASULULLAH SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM
IBU SUSUAN,SAUDARA SUSUAN

1.. Thuwaibah

1. Hamzah

2. Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad

1. Halimah Al-Saidiyyah

1. Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Mutallib

2. Abdullah bin Harith bin Abdul 'Uzza

3.. Syaima' binti Harith bin Abdul 'Uzza

4. 'Aisyah binti Harith bin abdul 'Uzza

BAPA DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM (ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTTALIB)

1. Al-Harith

2. Muqawwam

3. Zubair

4. Hamzah ***

5. Al-'Abbas ***

6. Abu Talib

7. Abu Lahab (nama asalnya 'Abdul 'Uzza)

8.. Abdul Ka'bah

9. Hijl

10. Dhirar

11. Umaimah

12. Al-Bidha (Ummu Hakim)

13.. 'Atiqah ##

14. Arwa ##

15. Umaimah

16. Barrah

17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-'Awwam) *** *** Sempat masuk Islam.

## Ulama' berselisih pendapat tentang Islamnya.

Sabda Rasulullah SHAALALLAHU ALAIHI WASALLAM:

"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku,maka sesungguhnya dia telah mencintai aku.Dan sesiapa yg mencintai aku nescaya dia bersama-sama di dalam syurga.