Sunday, February 27, 2011

ANTARA MATA DAN HATI.


"Mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan & perilaku awalnya dipicu oleh pandangan mata. Bila dibiarkan mata memandang yg dibenci & dilarang, maka pemiliknya berada di tepi jurang bahaya. Meskipun ia tidak sungguh`` jatuh ke jurang". Demikian potongan nasihat Imam Ghazali rahimahullah dalam kitab Ihya Ulumuddin.

Beliau memberi wasiat agar tidak menganggap ringan masalah pandangan. Ia juga mengutip sebuah sya 'ir, "Semua peristiwa besar awalnya berasal dari percikan api".

Hampir sama dg sya 'ir tersebut, sebagian salafushalih mengatakan, "Banyak makanan haram yg bisa menghalangi orang melakukan tahajjud di malam hari. Banyak juga pandangan kepada yg haram sampai menghalanginya dari membaca kitabullah.

Saudaraku,
Semoga Allah memberi naungan barakahNya kepada kita semua. Fitnah & ujian tak pernah berhenti. Sangat mungkin, kita kerap mendengar bahkan mengkaji masalah mata. Tapi belum tentu kita termasud dalam kelompok orang yg bisa memelihara padangan mata. Padahal, seperti diungkapkan oleh Imam Ghazali tadi, orang yg keliru menggunakan pandangan, berarti ia teracam bahaya besar karena mata adalah pintu paling luas yg bisa memberi banyak pengaruh pada mata.

Menurut Ibnu Qayyim, mata adalah penuntun, sementara hati adalah & pengikut. Yang pertama, mata, memiliki kenikmatan padangan. Sedang yg kedua, hati, memiliki kenikmatan pencapaian. "Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yg mesra. Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing" akan saling mencela & mencerai," jelas Ibnu Qaýyim. Pemenuhan hasrat pencapaian seringkali menjadi dasar menjadi motivasi yg menggebu" untuk mendapatkan atau menikahi seseorang. Padahal siap nikah & siap jadi suami/istri adalah dua hal yg berbeda. Yang pertama, nuasa nafsu lebih dominan; sedangkan yg kedua, sarat dg nuasa amanah, tanggung jawab & kematangan.

Saudaraku,
Simak juga dialog imajiner yg beliau tulis dalam kitab Raudhatul Muhibbin: "Kata hati pada mata, "Kaulah yg telah menyeretku pada kebinasaan & mengkibatkan penyesalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman & kebun yg tak sehat. Kau salahi firman Allah, "Hendaklah mereka menahan padangannya." Kau salahi, sabda Rasulullah saw; "Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah memberi balasan iman padanya yg akan didapati kelezatan dalam hatinya." {HR. Ahmad}

Tapi mata berkata pada hati, "Kau alami aku sejak awal hingga akhir. Kau kukuhkan dosaku lahir & batin. Padahal aku hanyalah utusan yg selalu taat & mengikuti jalan yg engkau tunjukkan. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula. Dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati." {HR. Bukhari & Muslim}. Hati adalah raja. Dan seluru tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik maka baik pula pasukannya. Wahai hati, jika engkau dianugerahi pandangan, tentu engkau tahu bahwa rusaknya pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu, & kebaikan mereka adalah kebaikanmu. Sumber bencana yg menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta pada Allah, tidak suka dzikir kepad-Nya, tidak menyukai firman, asma & sifat"Nya. Allah berfirman, "Sesungguhnya bukan mata itu yg buta, tetapi yg buta adalah hati yg ada di dalam dada". {QS. Al Hajj: 46}

Saudaraku,
Banyak sekali kenikmatan yg menjadi bua memelihara mata. Coba perhatikan tingkat" manfaat yg uraikan oleh Imam Ibnu Qayyim dalam Al-Jawabul Kafi Liman Saala Anid Dawa 'i Shafi. "Memelihara pandangan mata, menjamin kebahagian seorang hamba di dunia & akhirat. Memelìhara pandangan, memberi nuasa kedekatan seorang hamba kepada Allah, menahan padangan juga bisa mengutkan hati & membuat seseorang lebih merasa bahagia, menahan pandangan juga akan menghalangi pintu masuk syaitan ke dalam hati.

Mengosongkan hati untuk berfikir pada sesuatu yg bermanfaat, Allah akan meliputinya dg cahaya. Itu sebabnya, setelah firmanNya tentang perintah untuk mengendalikan mata dari yg haram, Allah segera menyambungkan dg ayat tentang "nur", cahaya. {Al-Jawabul Kafi, 215-217}

Saudaraku,
Perilaku mata & hati adalah sikap tersembunyi yg sulit diketahui oleh orang lain, kedipan mata apalagi kecendurangan hati, merupakan rahasi diri yg tak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah swt, "Dia (Allah) mengetahui (pandangan) mata yg khianat & apa yg disembunyikan oleh hati." {QS. Al-mukmin: 9}. Itu artinya, memelihara pandangan mata yg akan menuntun suasana hati, sangat tergantung dg tingkat keimanan & kesadaran penuh akan ilmuLlah (pengatahuan Allah). Pemelihara mata & hati, bisa indentik dg tingkatan keimanan seseorang.

Kesendirian, kesepian, kala tak ada orang yg melìhat perbuatan salah, adalah ujian yg akan membuktikan kualitas iman. Di sinilah peran mengendalikan mata & kecondongan hati termasuk dalam situasi kesendirian, karena ia menjadi bagian dari suasana yg tidak diketahui oleh orang lain,
"Hendaklah engkau menyembah Allah seolah" engkau melihatNya. Jika engkau tidak melihatNya yakinilah bahwa Ia melihatmu". Begitu pesan Rasulullah saw.

Wallahu a 'lam....

No comments:

Post a Comment