Tuesday, April 5, 2011

MENANTI DI BARZAH

kumerintih...aku menangis...
kumeratap...aku mengharap...
kumeminta...dihidupkan semula
agar dapat kembali ke dunia nyata

perjalanan ruhku melengkapi sebuah kembara
singgah di rahim bunda sebelum menjejak ke dunia
menanti di barzah sebelum berangkat ke mahsyar
diperhitung amalan penentu syurga atau sebaliknya

tanah yang basah berwarna merah
semerah mawar dan juga rindu
tujuh langkahpun baru berlalu
seisai talkim bernada syahdu

tenang dan damai dipusaraku
nisan batu menjadi tugu
namun tak siapapun tahu resah penantianku

terbangkitnya aku dari sebuah kematian
seakan kudengari tangis mereka yang kutinggalkan
kehidupan disini bukan suatu khayalan
tetapi dia sebenar-benar kejadian

kembali oh kembali kembalilah kedalam diri
sendirian sendiri sendiri bertemankan sepi
hanya kain putih yang membalut di tubuhku
terbujur dan kaku jasad di dalam keranda kayu

ajal yang datang dimuka pintu
tiada siapa yang memberi tahu
tiada siapapun dapat hindari
tiada siapa yang terkecuali

lemah jemari nafas terhenti
tidak tergambar sakitnya mati
cukup sekali tak sanggup untuk kumengulangi

jantung berdeguk kencang menantikan malaikat datang
menggigil ketakutan gelap pekat dipandangan
selama ini diceritakan kini aku merasakan di alam barzah dikebumikan

No comments:

Post a Comment